Melukat di Lahar Dingin, Jero Kuncir Beri Pengakuan Dapat Petunjuk Niskala

On November 29, 2017 with No comments

Melukat di Lahar Dingin, Jero Kuncir Beri Pengakuan Dapat Petunjuk Niskala
Jero Kuncir Gimbal membuat heboh media sosial (medsos), Selasa (28/11/2017).
Jero Kuncir nekat melakukan pengelukatan di lahar dingin yang mengalir di Tukad Unda, Klungkung, Bali.
Saat ditemui Tribun Bali di kediamannya di Denpasar, tadi malam, Jero Kuncir mengaku mendapat petunjuk niskala yang menuntunnya untuk melukat di lahar dingin.
Melukat di lahar dingin diakuinya bukan termasuk dalam rencananya.
Tindakan yang banyak orang mengira hanya sebatas mencari sensasi itu berawal dari rasa penasarannya untuk melihat lahar dingin.
Jero Kuncir berangkat menuju Tukad Unda sekitar pukul 10.00 Wita.
Pria asal Buleleng ini kemudian merasakan energi yang sangat kuat dari lahar dingin yang disentuhnya.
"Saat saya menyentuh dan mencelupkan kaki saya merasakan energi yang luar biasa. Dan saya punya hati nurani dan feeling, saya harus melukat di sini," terang pemuja Siwa ini.
Jero pun melukat seadanya dengan menghaturkan canang, kopi susu sebagai persembahan, dan tak lupa membasuh beberapa bagian tubuh dengan lahar dingin.
"Namun kok ada yang kurang seperti tidak totalitas," ucapnya.
Keinginan untuk merendam seluruh tubuhnya pun mulai muncul saat ia merasakan tarikan dari arah utara.
Secara kebetulan ia bertemu dengan seorang Jero Mangku di tempatnya melukat.
Jero Mangku tersebut bercerita bahwa semalam ia bermimpi bertemu seseorang untuk menyuruhnya melukat namun sebelum itu, harus menunggu kedatangan orang lainnya untuk ikut melukat bersama.
"Jero Mangku bilang mungkin saya orang yang diajak melukat bersama seperti petunjuk dalam mimpinya. Saya memang saat itu ingin melukat," tuturnya.
Dari pertemuan itu semakin meyakinkannya untuk melukat di lahar dingin.
Menurut keyakinannya, lahar dingin adalah energi peleburan dan sangat bagus untuk melukat, pemujaan Siwa serta permohonan keselamatan untuk semesta.
Ia menegaskan tujuannya ialah peleburan energi negatif dalam tubuhnya, di samping memohon keselamatan semesta.
Singkat cerita, ia pun diantar oleh Jero Mangku yang ditemuinya ke tempat di mana ada pertemuan antara Tukad Unda dengan sungai lain.
Lokasi tersebut dirasa sebagai tempat yang tepat untuk melukat.
Ia pun merendam tubuhnya di dalam lahar dingin yang kala itu arusnya cukup deras.       
"Saya hampir terseret arus, saya ingin puja, bersila, berbaring karena saya sudah pasrah apapun yang terjadi. Dalam artian saya puja berdasarkan petunjuk niskala," jelasnya.
Apapun yang terjadi dan harus mengorbankan nyawa pun dia mengatakan sudah ikhlas.
Menariknya, saat melakukan pelukatan di lahar dingin, bertepatan dengan waktu Tri Sandya atau tepat pukul 12.00 Wita.
Kurang lebih selama setengah jam berendam di dalam lahar dingin, ia mengatakan juga sempat meminum lahar dingin tersebut.
Lalu yang dia tak merasakan apapun atau hambar saat menelan lahar dingin sebanyak tiga tegukan.
Setelah itu, ia membersihkan tubuhnya ke aliran sungai yang tidak dialiri lahar dingin.
Perjalanan spritualnya tak berhenti di sana, ia pun kemudian berangkat menuju Pura Beji.
Mereka melukat dan menghaturkan pejati untuk memohon kebersihan dan kesucian.
"Setelah melukat energinya luar biasa, rasanya panas," terangnya.
Rentetan itu nantinya akan berakhir pada Rabu (29/11/2017) pukul 6.00 Wita, ditutup dengan mandi kembang.
"Saya tidak mandi lagi setelah melukat, besok saya akan mandi kembang," tuturnya.
Selain melukat, ia mengaku membawa lima batu yang disinyalir memiliki energi yang kuat saat berendam di dalam lahar dingin. 


Silahkan Lihat Videonya Di bawah:

loading...
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »