HEBOH! Remaja 14 Tahun Digilir oleh Seperlima Penduduk Desa Selama Berbulan-bulan

On September 08, 2017 with No comments

HEBOH! Remaja 14 Tahun Digilir oleh Seperlima Penduduk Desa Selama Berbulan-bulan
Sebuah kasus pemerkosaan terhadap remaja 14 tahun terlah membuat heboh Thailand.
Kasus itu terjadi Desa Ban Koh Raed yang sepi di distrik Takua Thung Phang Nga, Thailand selatan.
Menurut pengakuan rermaja yang masih sekolah itu, ia ia "digilir" oleh 40 orang secara bergantian selama berbulan-bulan.
Korban saat ini berusia 15, mengatakan bahwa lebih dari 40 pria memperkosanya antara Bulan Mei hingga Desember 2016. Tetapi, kasus ini menjadi perhatian karena di kampung itu hanya ada 180 penduduk. 
Dengan demikian, seperlima dari penduduk di desa itu melakukan pemerkosaan terhadap remaja ini.
Polisi kemudian langsung melakukan investigasi. Hasilnya, seperti dilaporkan media Thailand, The Nation, kasus itu ternyata bukan isu.
Mereka telah mengidentifikasi 11 tersangka dalam dugaan pemerkosaan dan masih terus mengembangkan kasus ini untuk menjerat pelaku lain.
"Warga setempat siap untuk bekerja sama dengan polisi," kata Yuttanakorn Juanjenkij, pejabat pemerintah setempat.
Kasus ini menjadi masalah serius di Ban Koh Raed yang merupakan kampung kecil bagi 180 orang.
"Ini menjadi beban besar bagi anak-anak kami. Mereka merasa stres karena seolah-olah ayah mereka mungkin menjadi tersangka dalam kasus pemerkosaan ini," kata Yuttanakorn.
"Penduduk lokal di sini umumnya dekat, sangat sulit bagi mereka untuk percaya bahwa kejahatan skala besar semacam itu bisa terjadi di lingkungan mereka."
Akibat kasus ini, keluarga korban juga dilaporkan menghadap ancaman dari anggota masyarakat setempat.
Orangtua gadis itu adalah penyadap karet yang bekerja pada malam hari sehingga putrinya ditinggalkan sendirian di rumah.
Ia sama sekali tidak tahu bahwa selama bekerja, ternyata anaknya sering didatangi oleh orang yang berbeda.
Menurut pengakuan sang anak, gadis itu pertama kali diperkosa oleh seorang penyerang yang membawanya secara paksa ke sebuah gubuk. Di gubuk itu ia kemudian dibius dan diperkosa oleh banyak pelaku.
Namun, pada waktu berikutnya, melihat gadis ini sendirian di rumah, para pelaku datang sendiri ke rumah tersebut secara bergantian.
Chanon Abdullah yang bekerja untuk Muslim for Peace Foundation di Phuket mengatakan bahwa jumlah pemerkosa didasarkan pada kesaksian korban.
"Dia sekarang sangat rapuh secara emosional. Dia merasakan sakit kapan pun dia harus menjawab tentang apa yang terjadi dan menceritakan cobaan beratnya," kata Chanon.
Dia menambahkan bahwa yayasannya telah membantu korban dan keluarganya sejak bulan Juni 2017.
Korban yang saat ini sangat trauma tinggal dengan adik laki-lakinya, ibu dan ayah tirinya.
Setelah ibunya melaporkan kasus ini ke polisi, pejabat Kementerian Sosial dan Keamanan Manusia kemudian memindahkan keluarga tersebut ke luar desa.
Gadis itu saat ini dalam penanganan serius dari sebuah tim khusus dari berbagai unsur. Kasus ini terlah menimbulkan guncangan psikis di desa tersebut.
Pemerintah Provinsi Phang Nga didampingi oleh jaksa dan kepala distrik Takua Thung juga telah mengunjungi Ban Koh Raed untuk memberikan konseling sosial dan memfasilitasi penyelidikan.
Dr Hataichonnanee Booncharoen, direktur Southern Institute of Child and Adolescent Mental Health, mengatakan bahwa para pejabat telah melakukan pemeriksaan kondisi psikologis warga desa.
"Beberapa memiliki gejala ringan seperti stres, kegelisahan dan insomnia," katanya. "Tapi yang lain memiliki masalah serius seperti pikiran untuk bunuh diri."
Seorang pria berusia 57 tahun mengaku bahwa dia termasuk di antara delapan tersangka baru yang disebutkan dalam skandal tersebut. Namun  dirinya membantah tuduhan tersebut.
Saya tidak pernah melakukannya, bahkan menempelkan tangan saya padanya," katanya.
Tuduhan tersebut membuat dirinya tertekan saat ini karena selama ini dirinya selalu membantu keluarga korban.
Juru bicara kepolisian Korintus Krissana Pattanacharoen mengatakan bahwa polisi sedang dalam proses untuk mendapatkan surat perintah penangkapan bagi tersangka lain.

Silahkan Lihat Videonya Di bawah:

loading...
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »